Bulan: Juli 2021

Hari raya kurban serasa sudah di pelupuk mata. Sebagai seorang muslim, tentunya kita harus mempersiapkannya dengan baik. Bekali diri dengan ilmu dan teori yang benar. Agar ibadah qurban kita lebih sesuai sunah dan semakin bermakna. Ibadah kurban hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Bagi orang yang mampu melakukannya lalu ia meninggalkan hal itu, maka ia dihukumi makruh.

Tradisi Qurban di Masa Pandemic

Semangat dan komitmen umat Islam melaksanakan kurban sangat tinggi. Namun, tradisi kurban perlu ditinjau kembali. Salah satunya terkait distribusi hewan kurban yang tidak merata, di mana jumlah hewan kurban melimpah dan berlebih di masjid perkotaan dengan jemaah yang berpunya. Padahal di beberapa daerah di Indonesia masih terdapat desa-desa yang jumlah qurban nya sedikit, sehingga warga nya kurang bisa menikmati memakan daging selama idul adha secara gratis. Kurang nya perataan pembagian perlu menjadi perhatian oleh banyak orang. Selain itu di masa wabah seperti saat ini, pembagian daging tidak harus di lakukan di satu tempat sehingga warga harus mengantre, alangkah lebih baik nya jika daging qurban bisa diantarkan ke rumah-rumah warga untuk mengurangi virus penyebaran covid 19.

Keutamaan Ibadah Kurban

Dari Aisyah ra, Nabi saw bersabda, “Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh manusia pada hari raya Kurban yang lebih dicintai Allah SWT dari menyembelih hewan Kurban. Sesungguhnya hewan Kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah Kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) Kurban itu.” (HR Tirmidzi).

Hikmah Kurban

Ibadah kurban disyariatkan Allah untuk mengenang Sejarah Idul Adha sendiri yang dialami oleh Nabi Ibrahim as dan sebagai suatu upaya untuk memberikan kemudahan pada hari Id, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw, “Hari-hari itu tidak lain adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla.”

RWA Foundation – Dengan diberlakukannya PPKM Darurat selama 2 pekan yakni tanggal 3 sampai dengan 20 Juli 2021 yang di umumkan oleh presiden Jokowi demi memutus rantai penyebaran covid yang beberapa waktu terakhir terus melonjak naik mengakibatkan kondisi jalanan menjadi sepi.

Aktivitas pedagang kaki lima, pertokoan, mall dan lain sebagainya terpaksa banyak yang di tutup sementara. Hal ini juga berimbas kepada para pekerja harian yang biasanya berada di jalanan, mereka mematuhi peraturan pemerintah, tidak banyak yang berani bekerja di luar, karena khawatir mereka membawa virus ke dalam rumah ketika pulang. Namun tidak ada pilihan lain, jika mereka tidak bekerja, mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

H-1 sebelum diberlakukannya PPKM Darurat, Tim dari Yayasan Rumah Welas Asih menjalankan program rutin mingguan yaitu berbagi paket sembako untuk Kaum Dhuafa di sekitar Wilayah Klaten hingga Yogyakarta. Di sepanjang perjalanan, kami tidak banyak melihat target penerima manfaat yang kami tuju, namun dari beberapa penerima kami sempat sedikit melakukan wawancara. Salah satunya bapak Sutarjo “saya sekeluarga nyari rongsokan mbak, anak, istri tapi kami terpisah nyari nya” tuturnya.

Di tengah pandemic seperti ini, apapun pekerjaan nya semua dilakukan, namun tetap dibutuhkan banyak dermawan seperti sobat rumah welas asih agar terus dapat membantu meringankan beban di Pundak para pencari nafkah untuk keluarga seperti keluarga bapak sutarjo.

Dalam satu bulan, kami sudah menyebarkan sembako sejumlah 37 paket seharga Rp 25,000 ke beberapa tempat di wilayah Yogyakarta hingga Klaten. Doa, dukungan serta partisipasi dari sobat rumah welas asih sangat dibutuhkan agar program ini bisa terus berjalan.

https://www.instagram.com/p/CRDZOKRFj74/?utm_source=ig_web_copy_link