Membangun Generasi Qur’ani di Piyungan: Wakaf Al-Qur’an, Iqro, dan Baju Bekas Layak Pakai untuk Rumah Mengaji (24 Desember 2024)
RWA FOUNDATION- Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, masih ada sudut-sudut kampung yang mempertahankan semangat kebersamaan dan nilai-nilai religius. Salah satunya adalah di Piyungan, Bantul, Yogyakarta, di mana sebuah Rumah Mengaji menjadi pusat belajar agama bagi anak-anak setempat. Rumah Mengaji ini adalah wujud nyata dari usaha keras dan ketulusan hati Ibu Wiwik, seorang perempuan inspiratif yang mendirikan tempat ini untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada generasi muda di sekitarnya.
Berawal dari keprihatinan Ibu Wiwik terhadap keterbatasan akses anaknya untuk belajar membaca dan menulis Al-Qur’an, ia memutuskan untuk mulai mengajarkan anaknya sendiri di rumah. Keputusan sederhana ini ternyata membuahkan dampak yang luar biasa. Anak-anak lain di kampung mulai ikut bergabung, dan kini Rumah Mengaji ini telah menjadi tempat belajar bagi sekitar 15 anak yang rutin mengaji setiap habis maghrib.
Para anak didik di Rumah Mengaji memiliki beragam kemampuan. Sebagian sudah mampu membaca Al-Qur’an dengan baik, sementara yang lain masih belajar Iqro. Untuk mendukung proses belajar mereka, baru-baru ini Rumah Mengaji ini menerima wakaf berupa Al-Qur’an, Iqro, dan baju bekas layak pakai. Bantuan tersebut disambut dengan sukacita oleh anak-anak dan masyarakat setempat. Baju-baju layak pakai yang diterima juga memberikan semangat baru kepada anak-anak, menjadikan mereka lebih percaya diri dalam belajar.
Rumah Mengaji ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan di Piyungan. Berkat kegigihan Ibu Wiwik, kini kampung ini mulai hidup dengan berbagai kegiatan religius seperti pengajian rutin, Yasinan, dan tradisi keagamaan lainnya. Kehadiran Rumah Mengaji ini menjadi simbol kebangkitan nilai-nilai spiritual di tengah masyarakat, menghidupkan kembali semangat religius yang sempat redup.
Selain aktivitas belajarnya, kampung Piyungan juga dikenal dengan kekompakan dan tradisi gotong royongnya yang masih kental. Salah satu tradisi unik adalah ketika ada warga yang meninggal dunia, seluruh tetangga akan menghentikan aktivitas mereka selama tujuh hari untuk mendukung keluarga yang berduka, sebuah bentuk solidaritas yang menghangatkan hati.
Rumah Mengaji ini adalah bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil. Upaya Ibu Wiwik telah memberikan pengaruh besar dalam membangun generasi muda yang berakhlak mulia dan berpengetahuan agama. Anak-anak di Piyungan kini memiliki akses yang lebih baik untuk mengenal agama serta membangun nilai-nilai moral dan spiritual yang kuat.
Bagi Anda yang ingin turut berkontribusi, penyaluran wakaf berupa Al-Qur’an, Iqro, atau barang-barang bermanfaat lainnya seperti baju layak pakai, akan sangat membantu dalam mendukung pendidikan agama di Rumah Mengaji ini. Dengan bersama-sama, kita dapat memperkuat semangat kebersamaan dan ukhuwah di masyarakat, serta membantu mewujudkan generasi yang religius dan berintegritas. Mari kita jadikan langkah kecil ini sebagai bagian dari amal jariyah yang memberikan manfaat abadi.